Rabu, 02 September 2015

Kepercayaan

"Kepercayaan" tidak bisa dicari, tidak bisa diminta, dia akan menghampiri pada setiap pribadi yang memang layak untuk mendapatkannya. Mencari orang yang bisa dipercaya tidaklah mudah, bukan berarti kita harus menutup diri, bagaimanapun kita ini makhluk sosial yang membutuhkan orang lain untuk berbagi. Lagipula menjadi orang  introvert ga asik juga, hehehe. Satu hal yang harus kita ingat, tidak lantas semua hal boleh kita ceritakan pada orang kepercayaan, tetap ada privacy yang harus dihargai...lagipula mereka juga manusia yang satu saat bisa saja berbuat khilaf dan tanpa sengaja menceritakan rahasia kita kepada orang lain, sungguh sebaik-baik tempat curhat hanyalah DIA. Rahasia pasti terjaga, solusi selalu ada kalau kita mau meminta, jadi apakah kita masih membutuhkan manusia kepercayaan selain DIA? Menurut saya, tetap butuh donk...loh kok ??? iya, kita butuh teman/sahabat/saudara untuk berbagi..percaya sewajarnya saja, karena segala yang berlebihan tidak akan membawa kebaikan, setuju ?

Kalo "mencari" susah..apalagi "menjadi" orang kepercayaan, berat guys tanggungjawabnya :-). Gimana ga berat, harus menjaga rahasia orang lain...duhhh. Yuk kita buat "amanah" itu menjadi lebih ringan, gimana caranya? Gampang...ini tipsnya :
1. Jangan pernah libatkan perasaan
Artinya saat kita mendengarkan curhatan mereka, pakai telinga saja ga perlu pakai hati !!! Maksudnya supaya kita bisa netral dan

2. Dengarkan dan lupakan...supaya kita ga ember kemana-mana#upss.
Guys...dengerin curhatan orang lain seringkali buat kita jengah, "enak saja mereka curhat, terus aku curhatnya sama siapa donk ?" halahhh. Makanya jangan suka tebar pesona, supaya yang curhat ga kebanyakan :-P

3. Jadilah teman yang solutif, jangan jadi kompor gas
Prinsipnya orang curhat butuh untuk didengarkan, ditenangkan karena mereka sejatinya sedang galau, resah, gelisah...ehh kok jadi seperti lirik lagu :-D
Berikan masukan (solusi) yang positif untuk mereka, jangan malah ngomporin mereka sehingga makin memperkeruh suasana hati mereka.

Selamat mencoba, semoga bermanfaat ;-)
Ingat...ga perlu pura-pura jadi orang baik untuk bisa mendapat kepercayaan.
Ingat...sebaik-baik penilai hanyalah DIA, yang tak pernah lelah melihat hambaNYA.


@Hero City, 3915

 
 


Senin, 17 Agustus 2015

Catatan hati pecinta KMO


Di Dunia ini tiada sesuatu yang kebetulan, semua sudah diatur olehNya.
Perkenalan denganmu berawal dari rasa penasaran.
Kebersamaan sekian waktu tlah menimbulkan kecintaan.
Riuh tawa, derai air mata, bara rindu yang menghangatkan...hhhmmm sejuta rasa, selaksa asa...semua tercipta saat bersamamu. 
Yapp..kehadiranmu tlah memberi warna dalam hidupku. 
Warna Indah yang Allah berikan sebagai salah satu bukti cintaNya padaku ^_^

Warna indah itu harus senantiasa dijaga, tak cukup dengan segudang cinta dan setangkup rindu...karena sang durjana kemalasan acapkali membelenggu. 
Bisik ragu kerap terngiang, mengusik kalbuku...benarkah ini jalanku?
Aarrghh...sudah kepalang basah, kemalasan harus dilawan, Pena harus ditegakkan, sejarah harus ditorehkan.
Kenapa aku harus ragu, jika Rabb-ku sudah yakin mempersatukan diriku dan dirimu...maka melakukan yang terbaik adalah tugasku#loveKMO

Kota Pahlawan, 170815, 23.00 BBWI

Minggu, 21 Juni 2015

Cinta tak bersuara

Apakah kamu punya sahabat? Kapan terakhir kali bertemu dengan sahabatmu?
Pernahkah kalian didera rindu, ingin bercengkerama dengan sahabatmu?
Seperti akhir-akhir ini, akupun merasakan itu...Dan hari ini ku bisa bersua denganmu.

Rangkaian cerita mengalir deras dari lisanmu, ada apa denganmu? Kenapa airmata Menggenangi wajahmu?

Sahabat..
Tuk yg menyakiti hati...maafkan & lupakan.
Tuk yg menghinakan...abaikan,krn hanya Dialah sebaik2 penilai.

Lantunkan segenap do'a
Fokuskan segala upaya
Curahkan selaksa cinta
Pada dia...iyaa, dia yg selalu mengingatmu dlm do'a dan sujud panjangnya
Pada DIA...yg tak pernah henti mencurahkan kasih sayang pdmu, DIA yg ingin mengajarmu melihatmu menjadi kuat dan hebat.

Sahabat...sedihmu, mjd dukaku.
Sahabat...kemenanganmu, adl bahagiaku.
Meski raga ini tak sll sedia menemani di dekatmu, percayalah...
Cinta ini sll utkmu,tak perlu kau  tahu cukuplah DIA mjd saksiku.
Cinta yg kurangkai dlm lantunan do'a.
Cinta yg sll kubawa dlm Sujud syahdu berbalut rindu.

Tak perlu brterimakasih...krn tiada yg pernah bs kuberi.
Tak perlu trucap kata2...
Biarkan rasa ini Indah dlm bingkai suciNya.
Laksana bintang dan rembulan disana... 
pendarkan cahayanya karena cinta...cinta yg tak bersuara.


Selasa, 09 Juni 2015

Masih pantaskah ???



“Mauku belum tentu inginMU, inginMU pastilah terbaik untukku” kalimat ini yang selalu kupakai saat hati sedang gundah, lelah dengan segala urusan dunia. Sungguh aku selalu heran, kenapa manusia tak merasa jengah dengan segala urusan dunia yang sangat memusingkan. Kenapa banyak orang berlomba-lomba mengajukan diri menjadi seorang pemimpin? Sadarkah mereka betapa beratnya mengemban amanah, bahwa sesungguhnya setiap diri ini sudah diciptakan menjadi seorang pemimpin yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban, kenapa masih harus menyusahkan diri seperti itu? Hmm...semoga saja yang ada di benak mereka hanyalah untuk niatan ibadah semata, menjadi tauladan bagi sesama, mengajak kembali ke jalanNYA, menciptakan negara yang berlimpah ridhoNYA, aamiin.
Sejak membuka mata hingga mengistirahatkan raga, sejak mentari mengguratkan senyum hingga tinggal bayangnya saja yang menjauh di ujung sana, segala aktifitas kita lakukan. Ada yang semangat ada pula yang bermalas-malasan, ada yang manfaat ada pula yang sesat, ada yang inovatif ada pula yang follower, ada yang penuh solusi ada pula yang selalu mencaci. Ffiiuuhhh...betapa ribetnya manusia, Ya Rabb sungguh dirimu Zat Yang Maha Penyabar...betapapun kami senantiasa berbuat maksiat, jauh dari manfaat, menafikkan berjuta nikmat, lisan hanya bisa menggugat, seolah semua ujian dariMU berarti Engkau jahat, padahal itu semua untuk mendidik kami menjadi insan yang hebat. Pantaskah kita mengaku menjadi umat Nabi Muhammad, jika tauladannya selalu kita lupakan, sunnahnya selalu kita permainkan? Pantaskah kelak di akhirat kita meminta syafaat?
Sungguh pantas jika hamba-hamba terbaikNYA selalu berkata “jadikan dunia sebagai persinggahan sementara, tuk mencari bekal perjalanan menuju rumah kita yang sesungguhnya”. Buat apa harus tunduk pada segala urusan dunia, terlalu banyak dusta, terlalu banyak pura-pura, meski terkadang masih terlihat kerlip cahaya ketulusan cinta jauuuhhh di ujung sana. Bukan berarti kita tak perlu mengurusi duniawi, tapi sewajarnya saja...jangan jadikan dia yang utama karena dia akan menghancurkanmu, raihlah akhirat karena disanalah sesungguhnya letak bahagia. Begitu banyak peringatan yang kita dengar, namun telinga kita seolah tertutup oleh segala muslihat dunia. Begitu banyak peringatan yang kita lihat, namun mata kita seolah tertutup oleh kemegahan dunia. Begitu banyak peringatan yang DIA tunjukkan, namun hati kita seolah telah beku dan membatu.

Selasa, 02 Juni 2015

Ini karyaku...mana karyamu?

Awalnya modal nekat ikutan lomba resensi buku di kantor. Haha...the power of kepepet. HP udah megap-megap, duit ga punya. Otak berpikir, lisan lantunkan permohonan, hati mengaminkan dengan penuh keyakinan, cliiinggg...jika DIA sudah berkehendak, segalanya akan mudah :-) ahha...tetiba kulihat pengumuman lomba resensi buku non fiksi, berhadiah uang. Alhamdulillah...Jalan sudah dibuka. Berikutnya...saatnya googling makanan seperti apa sih resensi itu *tepok jidat*...asli blank banget, modal nekat aja buat ikutan :-D
Dan hasilnya, taraaa....buku "Kreativitas itu dipraktekin" adalah karya resensi pertamaku dan berhasil menjadi juara-2. Not bad lah untuk pemula *motivasi diri* tapi sayangnya filenya hilang...huaaa. Jadi maaf Belum bisa share disini...tapi Kali ini aku akan share hasil resensi keduaku, buku keren karya coach Tendi guru menulisku :-)
Sebuah penghormatan untuk beliau, semoga hasilnya ga memalukan dan bermanfaat buat banyak orang  :-)

YUK MENULIS !!

Judul buku : Bukan Sekedar Menulis, Pastikan Best Seller !
Penulis.      : Tendi Murti
Penerbit      : PT. Elex Media Komputindo
Cetakan       : Pertama, 2015
Halaman : 138 halaman

“Kalau kamu bukan anak raja, dan bukan anak ulama besar, maka menulislah” (Imam Ghazali). Sebuah quote yang sederhana namun sarat makna dan sangat menginspirasi, menjadi pembuka dalam buku ini. Berbagai alasan muncul di benak tiap-tiap orang untuk menulis, apapun itu alasannya...menulislah, karena menulis berarti sedang menuangkan sejarah. Melalui tulisan, orang bisa mengenal kita. Melalui tulisan, sejatinya kita mengukir sebuah sejarah yang akan sangat mempengaruhi orang yang membacanya. Alangkah indahnya jika buku yang kita tulis dapat memberikan kebermanfaatan bagi banyak orang.

Dalam buku ini Tendi Murti sang penulis, ingin menggerakkan pembaca untuk memperjuangkan dan mewujudkan impian masing-masing melalui tulisan (yang akan menjadi buku), karena semua orang BOLEH SUKSES !. Hal yang istimewa dari buku ini, adalah bagaimana penulis mengajarkan untuk menggunakan cara-cara otak kanan dalam menulis dan menerbitkan buku. Ada 11 alasan yang diungkapkan kenapa kita harus menulis :
1. Menulis berarti sedang membagiilmu dengan orang lain
2. Menulis berarti meninggalkan jejak bagi orang-orang yang kita cintai
3. Menulis menjadikan hidup lebih semangat
4. Menulis itu menghimpun pahala
5. Menulis itu membuat anda lebih percaya diri
6. Menulis itu dapat menyembuhkan penyakit
7. Menulis berarti sedang menuangkan ide-ide anda yang unik dan bermanfaat
8. Menulis berarti sedang memperbaiki dunia
9. Menulis berarti sedang belajar
10. Menulis itu menjadikan kita lebih kreatif
11. Menulis itu sedang menuangkan impian
So...masih ada alasan yang bikin anda belum tergerak untuk menulis? Keterlaluan !! hehehe

Telah banyak buku-buku yang terbit tentang kepenulisan, bagaimana cara menulis buku yang baik, bagaimana cara menerbitkan buku yang baik, dan lain sebagainya. Namun buku ini terasa berbeda, karena disajikan dengan bahasa yang simple and smart sehingga pembaca akan betah membaca setiap bab hingga tak terasa menyelesaikan bab akhir. Menikmati setiap kalimat akan terasa menyenangkan karena jauh dari teori-teori yang membosankan dan dibumbui dengan kalimat-kalimat yang “menyentil” dan memotivasi, perpindahan setiap bab akan terasa mengasyikkan karena ada praktik langsung cara menulis yang baik. Lebih keren lagi, dalam buku ini disuguhkan trik jitu agar tulisan tembus ke penerbit dan menjadi BEST SELLER.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                      
Kesimpulannya, RUGI kalau tidak membaca buku ini, dan LEBIH RUGI lagi kalo tidak segera mempraktikkan isi buku ini :-D Menulis itu MUDAH, ikuti saja step-step yang diajarkan dalam buku ini. Masih mikir ??? jangan banyak alasan, tunggu apalagi ??? yuk Menulis !! ^_^

Harus Pinter milih teman

"Berteman dengan tukang arang, Akan dapat hangusnya. Berteman dengan tukang minyak wangi, akan dapat harumnya"

Sudah sering baca nasehat itu kan? Serius,beneran loh...nasehat itu terbukti!! Trust me...it works ;-). Makanya bergaul harus hati-hati, pilih-pilih teman...harus!! Tapi jangan diartikan negatif ya :-). Maksudnya, kalau kita bisa memilih teman-teman yang baik, komunitas yang baik, pokoknya memilih dan menciptakan lingkungan yang baik...maka hidup kita akan selalu dikelilingi energi positif. Nah kalau sudah begitu, apalagi yang akan kita hasilkan selain kebaikan. Menulis yang baik, bicara yang manfaat, tingkah laku yang terjaga...pokoknya hidup sesaat ini akan sarat manfaat. Bukankah sebaik-baik manusia, adalah yang paling banyak manfaatnya? Betul ga ???

Aku yakin setiap orang punya pengalaman tentang pembuktian nasehat diatas. Demikian juga denganku. Kali ini aku mau share ilmu dari teman di KMOClub...tuh kan, kalo bergabung di komunitas yang baik, banyak kebaikan pula yang akan kita dapatkan. Selanjutnya, tugas kita untuk membagikan kebaikan itu, supaya semakin banyak orang yang bisa ikut merasakan manfaatnya :-)
Semalam dapat ilmu bagaimana membuat resensi buku, dari Teh Ernawaty Ibu muda dengan aktivitas Ibu rumah tangga yang ga ada habisnya, tapi masih tetap semangat untuk membaca dan Menulis, hhmmm...keren...two thumbs up for you ;-)


Resensi Buku
By ernawaty fatifay


Ada tahapan sebelum meresensi : mencari atau menentukan buku yg mau diresensi, kemudian menuliskan resensi buku tsb, setelah selesai self editing, dengan membaca kembali.
Unsur resensi 
1. Judul 
2. Data buku : judul buku, penulis, penerbit, tahun terbit, jumlah halaman, ISBN, harga buku dan scan/foto buku. 
3. Isi resensi 
4. Penutup
Setelah semua unsur resensi dilaksanakan. 
Langkah selanjutnya membidik media yg menerima resensi.
Ada media yg memiliki syarat seperti biodata diri, pendidikan terakhir, alamat rumah, nomor hp, email, nomor rekening (klo ada yg dapat honor
Tidak semua media memberi honor resensi, 
honor ga ada pemberitahuan terbitpun ga ada (hihihi g usah sedih, beginilah hidup deritanya jgn dimakan sendirian) 
Maka berdayakan teman, jadi klo karya terbit ada teman yg ikhlas memoto atau memberi info
Isinya bisa ulasan buku perab atau halaman, dengan kalimat penjelasan dari kita ya. Ga semua halaman yg dibuku tumplek dituliskan.
Ada beberapa media, yg memiliki penilaian yg ketat : 
1 buku yg diresensi menarik, bermanfaat 
2. Kesalahn pengetikan ga boleh ada. 
3. Bahasa baku.
4. Mengulas dgn menarik
Biasanya yg banyak nulis resensi kritik para editor senior, yg sdh memiliki jam terbang dalam membaca buku.
Seberapa pentingkah resensi itu? 
Penting BANGET
Promo buku bisa dari resensi
Awalnya ga ingin beli, pas baca resensi jadi kepingin beli
resensi ulasan yg menggambarkan isi buku

Wow...udah pukul 12.34 wib, it's time to take a rest. Semoga tulisan ini bermanfat...See you guys ;-)

Jumat, 24 April 2015

Kenapa harus nulis ?



“ Sebaik-baik manusia, adalah yang paling banyak manfaatnya” kalimat singkat yang senantiasa terngiang di telinga, memenuhi rongga kepala, menggelitik pikiran dan membawa pada sebuah perenungan diri “Kebaikan apa yang sudah kuperbuat sepanjang usia ini, manfaat apa yang sudah kutebarkan di bumiNYA selama ini, jejak apa yang akan kutinggalkan  untuk keturunanku nanti?”

Fiuhhh...pertanyaan itu mengingatkanku pada mendiang Bapak (kangeeenn), yang selalu mengajarkan “Lakukan apa saja yang kamu suka, asal membawa manfaat” ... jlebb, duh Gusti aku maluuu. Malu pada segala kebaikanMU selama ini, bagaimana aku bisa berharap ampunan apalagi rahmat surgaMU,sedangkan belum ada kebaikan yang bisa kubanggakan padaMU.

Sebuah perenungan saja tak cukup jika tak dilanjutkan dengan tindakan*think*. Jangankan harta, rumahpun masih numpang mertua#ehhh. Ayoo berpikir, jangan menyerah!! terlalu banyak anugerahNYA yang bisa dioptimalkan agar bisa membawa manfaat untuk orang banyak#galau. Maju terus...mundur ga boleh,hehehe. If there is a will, there is a way...dan Allah melapangkan jalanku, sementara pengunduran diri sedang diproses, DIA pertemukan aku dengan orang-orang baik, bertemu  dengan komunitas ODOJ, komunitas masjid asy syifa’, dan sekarang bisa kenal dengan Kang Tendi yang membawaku dalam Komunitas Menulis Online...yipppiiiii.
Alhamdulillah hatiku terasa makin tenang, meski kutahu kehidupan mendatang takkan menjadi lebih gampang untuk dilalui. Restu Ibu sudah kukantongi, aku percaya jika Allah sudah berkehendak tak ada seorangpun yang bisa menolak, dan jika Allah sudah cinta Dia akan kabulkan segala pinta hambaNYA. Menjadi Penulis, mungkin ini jalan yang Allah kehendaki untukku. Lewat pena aku bisa menuangkan segala rasa, lewat pena aku bisa mempersembahkan banyak karya, lewat pena aku juga bisa jadi orang kaya dan mengayakan,hahahaha.

Apaaa...Menulis? emang bisa? Terus, mau makan pake tulisan? Emang tulisan bisa bikin orang Indonesia kaya?...weisss bisikan setan menggentayangi hatiku.

Aku memang belum pernah menulis, apalagi menerbitkan buku, aku cuma suka membaca...jadi apa salahnya aku belajar menulis, toh Allah sudah anugerahkan tangan,mata dan otak padaku. Hidup itu belajar...belajar apapun asal bisa mendatangkan kebaikan dan bermanfaat untuk orang banyak. Emang bisa? Sekarang emang belum, tapi nanti...kalo Kang Tendi bisa, kenapa aku nggak#optimis. Kutanamkan dalam hati...InsyaAllah, yakin bisa, sukses(mulia) luar biasa !!! Terus, mau makan pake tulisan? Jiahhh...tulisan itu untuk dibaca kaleee. Emang bisa bikin orang Indonesia kaya? Tenang...aku akan belajar membuat tulisan yang bisa memotivasi seluruh orang Indonesia supaya bangkit dari keterpurukan, bangkit memberantas kebodohan, menjadi manusia mandiri secara ekonomi#uhuk..uhuk,janji politisi

Pergumulan hati sudah dilalui, dan bisikan setan pasti akan terus menggentayangi selagi kita ada di jalanNYA...the show must go on. So, luruskan NIAT (menjadi manusia yang lebih bermanfaat), kuatkan ikhtiar (serius belajar menulis pada coach Tendi),hasilnya...pasrahkan padaNYA, just do the best...let Allah do the rest ;-)

Senin, 06 April 2015

Jejak kebaikan

Waktu terus berjalan...
Mentari datang semburatkan cahaya, menerangi langit keluar dari kegelapan malam
Rembulan dan bintang tampakkan indah cahayanya yang penuh kelembutan, gantikan silau pancaran cahaya siang.

Aku dan kamu adalah fana
Keabadian hanyalah milikNya
Ada yang pergi, ikhlaskan...
Dia kan gantikan dengan yang lebih indah
Ada yang datang, sambutlah...
Syukuri setiap pemberianNya
Dia kan tambahkan berlipat nikmatNya

Dia Sang Maha Tahu
Apa yang kita inginkan...belum tentu kita butuhkan
Apa yang DIA berikan...pastilah kita butuhkan
Ketidaktahuan seringkali kita ingkari
Kesombongan seringkali menyelimuti hati
Cahaya cintaNya seringkali terabaikan
Hingga di suatu titik, segalanya sudah terlambat
Jauh terlewatkan di belakang

Kembali ke rumah
Dunia hanyalah tempat singgah sesaat
Meniti perjalanan menuju rumah keabadian
Setiap langkah yang kita tapaki, pastikan...
hanyalah meninggalkan jejak kebaikan
Setiap kata yang terucap dari lisan, pastikan...
hanyalah menciptakan cahaya kebaikan
Setiap karya yang dicipta, pastikan...
hanyalah mengajak pada kebaikan

Kesempurnaan adalah milikNya
Jangan hiraukan penilaian manusia
karena sejatinya kita hanyalah makhluk yang tak sempurna
Ikhtiar adalah tugas kita
karena inilah yang nanti kan kita pertanggungjawabkan di hadapanNya
Salah dan khilaf adalah kita
Manusia yang lemah dan hina
Perbaiki diri...DIA lah sebaik-baik penilai hati
Pantaskan diri...meraih cinta Illahi Robbi
 

Kebaikan...kebaikan...dan kebaikan
Tak peduli seburuk apapun lingkungan kita
Tak peduli sehebat apapun ujian hidup kita
Tak peduli sekotor apapun masa lalu kita
Pastikan...
Hari ini dan seterusnya, berusahalah untuk berbuat kebaikan
Hari ini dan seterusnya, tebarkan kebaikan di tempat persinggahan
Yakin...
Jejak kebaikan kan terus pancarkan cahaya yang menuntun kita
menuju rumah kita...rumah keabadian yang sarat keindahan



Minggu, 05 April 2015

Rindu...

Apalah arti memiliki,
Ketika diri kami sendiri bukan milik kami?

Apalah arti kehilangan,
ketika kami sebenarnya menemukan banyak saat kehilangan,
dan sebaliknya, kehilangan banyak pula saat menemukan?

Apalah arti cinta, 
ketika kami menangis terluka atas perasaan yang seharusnya indah?
Bagaimana mungkin, kami terduduk patah hati atas sesuatu yang seharusnya suci dan tidak menuntut apapun?

Wahai, bukankah banyak kerinduan saat kami hendak melupakan?
Dan tidak terbilang keinginan melupakan saat kami dalam rindu?
Hingga rindu dan melupakan jaraknya setipis benang saja.

(RINDU by Tere Liye)

Sebuah novel bersampul sederhana, namun isinya sarat makna. Hadiah perpisahan dari seorang sahabat yang akan selalu kurindukan...

Dunia dengan segala warna-warninya
Ada indah, ada suka, ada tangis, ada ceria
Semua takkan terlupa sahabat...
Kutinggalkan kalian,dan semuanya karena DIA 

Sahabat...masa depan tiada yang tahu
Jangan tanya padaku bagaimana kehidupanku selanjutnya
Sungguh hanya DIA yang paling tahu
PadaNYA kuserahkan segala asa

"Hal yang nyata ada dalam setiap perpisahan
adalah kian bertambahnya rasa rindu"
Itu tulismu di halaman belakang bukuku

Sahabat...rindu yang tercipta diantara ruang dan waktu 
Biarlah menjadi penghias hidupku
Sahabat..meskipun jarak memisahkan
Kuyakin...doa pasti tersampaikan

Kubingkai rindu dalam tangisan do'a
Kuuntai cinta dalam lantunan tilawah
Berharap DIA kan mengganti dengan yang lebih indah.