Minggu, 21 Juni 2015

Cinta tak bersuara

Apakah kamu punya sahabat? Kapan terakhir kali bertemu dengan sahabatmu?
Pernahkah kalian didera rindu, ingin bercengkerama dengan sahabatmu?
Seperti akhir-akhir ini, akupun merasakan itu...Dan hari ini ku bisa bersua denganmu.

Rangkaian cerita mengalir deras dari lisanmu, ada apa denganmu? Kenapa airmata Menggenangi wajahmu?

Sahabat..
Tuk yg menyakiti hati...maafkan & lupakan.
Tuk yg menghinakan...abaikan,krn hanya Dialah sebaik2 penilai.

Lantunkan segenap do'a
Fokuskan segala upaya
Curahkan selaksa cinta
Pada dia...iyaa, dia yg selalu mengingatmu dlm do'a dan sujud panjangnya
Pada DIA...yg tak pernah henti mencurahkan kasih sayang pdmu, DIA yg ingin mengajarmu melihatmu menjadi kuat dan hebat.

Sahabat...sedihmu, mjd dukaku.
Sahabat...kemenanganmu, adl bahagiaku.
Meski raga ini tak sll sedia menemani di dekatmu, percayalah...
Cinta ini sll utkmu,tak perlu kau  tahu cukuplah DIA mjd saksiku.
Cinta yg kurangkai dlm lantunan do'a.
Cinta yg sll kubawa dlm Sujud syahdu berbalut rindu.

Tak perlu brterimakasih...krn tiada yg pernah bs kuberi.
Tak perlu trucap kata2...
Biarkan rasa ini Indah dlm bingkai suciNya.
Laksana bintang dan rembulan disana... 
pendarkan cahayanya karena cinta...cinta yg tak bersuara.


Selasa, 09 Juni 2015

Masih pantaskah ???



“Mauku belum tentu inginMU, inginMU pastilah terbaik untukku” kalimat ini yang selalu kupakai saat hati sedang gundah, lelah dengan segala urusan dunia. Sungguh aku selalu heran, kenapa manusia tak merasa jengah dengan segala urusan dunia yang sangat memusingkan. Kenapa banyak orang berlomba-lomba mengajukan diri menjadi seorang pemimpin? Sadarkah mereka betapa beratnya mengemban amanah, bahwa sesungguhnya setiap diri ini sudah diciptakan menjadi seorang pemimpin yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban, kenapa masih harus menyusahkan diri seperti itu? Hmm...semoga saja yang ada di benak mereka hanyalah untuk niatan ibadah semata, menjadi tauladan bagi sesama, mengajak kembali ke jalanNYA, menciptakan negara yang berlimpah ridhoNYA, aamiin.
Sejak membuka mata hingga mengistirahatkan raga, sejak mentari mengguratkan senyum hingga tinggal bayangnya saja yang menjauh di ujung sana, segala aktifitas kita lakukan. Ada yang semangat ada pula yang bermalas-malasan, ada yang manfaat ada pula yang sesat, ada yang inovatif ada pula yang follower, ada yang penuh solusi ada pula yang selalu mencaci. Ffiiuuhhh...betapa ribetnya manusia, Ya Rabb sungguh dirimu Zat Yang Maha Penyabar...betapapun kami senantiasa berbuat maksiat, jauh dari manfaat, menafikkan berjuta nikmat, lisan hanya bisa menggugat, seolah semua ujian dariMU berarti Engkau jahat, padahal itu semua untuk mendidik kami menjadi insan yang hebat. Pantaskah kita mengaku menjadi umat Nabi Muhammad, jika tauladannya selalu kita lupakan, sunnahnya selalu kita permainkan? Pantaskah kelak di akhirat kita meminta syafaat?
Sungguh pantas jika hamba-hamba terbaikNYA selalu berkata “jadikan dunia sebagai persinggahan sementara, tuk mencari bekal perjalanan menuju rumah kita yang sesungguhnya”. Buat apa harus tunduk pada segala urusan dunia, terlalu banyak dusta, terlalu banyak pura-pura, meski terkadang masih terlihat kerlip cahaya ketulusan cinta jauuuhhh di ujung sana. Bukan berarti kita tak perlu mengurusi duniawi, tapi sewajarnya saja...jangan jadikan dia yang utama karena dia akan menghancurkanmu, raihlah akhirat karena disanalah sesungguhnya letak bahagia. Begitu banyak peringatan yang kita dengar, namun telinga kita seolah tertutup oleh segala muslihat dunia. Begitu banyak peringatan yang kita lihat, namun mata kita seolah tertutup oleh kemegahan dunia. Begitu banyak peringatan yang DIA tunjukkan, namun hati kita seolah telah beku dan membatu.

Selasa, 02 Juni 2015

Ini karyaku...mana karyamu?

Awalnya modal nekat ikutan lomba resensi buku di kantor. Haha...the power of kepepet. HP udah megap-megap, duit ga punya. Otak berpikir, lisan lantunkan permohonan, hati mengaminkan dengan penuh keyakinan, cliiinggg...jika DIA sudah berkehendak, segalanya akan mudah :-) ahha...tetiba kulihat pengumuman lomba resensi buku non fiksi, berhadiah uang. Alhamdulillah...Jalan sudah dibuka. Berikutnya...saatnya googling makanan seperti apa sih resensi itu *tepok jidat*...asli blank banget, modal nekat aja buat ikutan :-D
Dan hasilnya, taraaa....buku "Kreativitas itu dipraktekin" adalah karya resensi pertamaku dan berhasil menjadi juara-2. Not bad lah untuk pemula *motivasi diri* tapi sayangnya filenya hilang...huaaa. Jadi maaf Belum bisa share disini...tapi Kali ini aku akan share hasil resensi keduaku, buku keren karya coach Tendi guru menulisku :-)
Sebuah penghormatan untuk beliau, semoga hasilnya ga memalukan dan bermanfaat buat banyak orang  :-)

YUK MENULIS !!

Judul buku : Bukan Sekedar Menulis, Pastikan Best Seller !
Penulis.      : Tendi Murti
Penerbit      : PT. Elex Media Komputindo
Cetakan       : Pertama, 2015
Halaman : 138 halaman

“Kalau kamu bukan anak raja, dan bukan anak ulama besar, maka menulislah” (Imam Ghazali). Sebuah quote yang sederhana namun sarat makna dan sangat menginspirasi, menjadi pembuka dalam buku ini. Berbagai alasan muncul di benak tiap-tiap orang untuk menulis, apapun itu alasannya...menulislah, karena menulis berarti sedang menuangkan sejarah. Melalui tulisan, orang bisa mengenal kita. Melalui tulisan, sejatinya kita mengukir sebuah sejarah yang akan sangat mempengaruhi orang yang membacanya. Alangkah indahnya jika buku yang kita tulis dapat memberikan kebermanfaatan bagi banyak orang.

Dalam buku ini Tendi Murti sang penulis, ingin menggerakkan pembaca untuk memperjuangkan dan mewujudkan impian masing-masing melalui tulisan (yang akan menjadi buku), karena semua orang BOLEH SUKSES !. Hal yang istimewa dari buku ini, adalah bagaimana penulis mengajarkan untuk menggunakan cara-cara otak kanan dalam menulis dan menerbitkan buku. Ada 11 alasan yang diungkapkan kenapa kita harus menulis :
1. Menulis berarti sedang membagiilmu dengan orang lain
2. Menulis berarti meninggalkan jejak bagi orang-orang yang kita cintai
3. Menulis menjadikan hidup lebih semangat
4. Menulis itu menghimpun pahala
5. Menulis itu membuat anda lebih percaya diri
6. Menulis itu dapat menyembuhkan penyakit
7. Menulis berarti sedang menuangkan ide-ide anda yang unik dan bermanfaat
8. Menulis berarti sedang memperbaiki dunia
9. Menulis berarti sedang belajar
10. Menulis itu menjadikan kita lebih kreatif
11. Menulis itu sedang menuangkan impian
So...masih ada alasan yang bikin anda belum tergerak untuk menulis? Keterlaluan !! hehehe

Telah banyak buku-buku yang terbit tentang kepenulisan, bagaimana cara menulis buku yang baik, bagaimana cara menerbitkan buku yang baik, dan lain sebagainya. Namun buku ini terasa berbeda, karena disajikan dengan bahasa yang simple and smart sehingga pembaca akan betah membaca setiap bab hingga tak terasa menyelesaikan bab akhir. Menikmati setiap kalimat akan terasa menyenangkan karena jauh dari teori-teori yang membosankan dan dibumbui dengan kalimat-kalimat yang “menyentil” dan memotivasi, perpindahan setiap bab akan terasa mengasyikkan karena ada praktik langsung cara menulis yang baik. Lebih keren lagi, dalam buku ini disuguhkan trik jitu agar tulisan tembus ke penerbit dan menjadi BEST SELLER.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                      
Kesimpulannya, RUGI kalau tidak membaca buku ini, dan LEBIH RUGI lagi kalo tidak segera mempraktikkan isi buku ini :-D Menulis itu MUDAH, ikuti saja step-step yang diajarkan dalam buku ini. Masih mikir ??? jangan banyak alasan, tunggu apalagi ??? yuk Menulis !! ^_^

Harus Pinter milih teman

"Berteman dengan tukang arang, Akan dapat hangusnya. Berteman dengan tukang minyak wangi, akan dapat harumnya"

Sudah sering baca nasehat itu kan? Serius,beneran loh...nasehat itu terbukti!! Trust me...it works ;-). Makanya bergaul harus hati-hati, pilih-pilih teman...harus!! Tapi jangan diartikan negatif ya :-). Maksudnya, kalau kita bisa memilih teman-teman yang baik, komunitas yang baik, pokoknya memilih dan menciptakan lingkungan yang baik...maka hidup kita akan selalu dikelilingi energi positif. Nah kalau sudah begitu, apalagi yang akan kita hasilkan selain kebaikan. Menulis yang baik, bicara yang manfaat, tingkah laku yang terjaga...pokoknya hidup sesaat ini akan sarat manfaat. Bukankah sebaik-baik manusia, adalah yang paling banyak manfaatnya? Betul ga ???

Aku yakin setiap orang punya pengalaman tentang pembuktian nasehat diatas. Demikian juga denganku. Kali ini aku mau share ilmu dari teman di KMOClub...tuh kan, kalo bergabung di komunitas yang baik, banyak kebaikan pula yang akan kita dapatkan. Selanjutnya, tugas kita untuk membagikan kebaikan itu, supaya semakin banyak orang yang bisa ikut merasakan manfaatnya :-)
Semalam dapat ilmu bagaimana membuat resensi buku, dari Teh Ernawaty Ibu muda dengan aktivitas Ibu rumah tangga yang ga ada habisnya, tapi masih tetap semangat untuk membaca dan Menulis, hhmmm...keren...two thumbs up for you ;-)


Resensi Buku
By ernawaty fatifay


Ada tahapan sebelum meresensi : mencari atau menentukan buku yg mau diresensi, kemudian menuliskan resensi buku tsb, setelah selesai self editing, dengan membaca kembali.
Unsur resensi 
1. Judul 
2. Data buku : judul buku, penulis, penerbit, tahun terbit, jumlah halaman, ISBN, harga buku dan scan/foto buku. 
3. Isi resensi 
4. Penutup
Setelah semua unsur resensi dilaksanakan. 
Langkah selanjutnya membidik media yg menerima resensi.
Ada media yg memiliki syarat seperti biodata diri, pendidikan terakhir, alamat rumah, nomor hp, email, nomor rekening (klo ada yg dapat honor
Tidak semua media memberi honor resensi, 
honor ga ada pemberitahuan terbitpun ga ada (hihihi g usah sedih, beginilah hidup deritanya jgn dimakan sendirian) 
Maka berdayakan teman, jadi klo karya terbit ada teman yg ikhlas memoto atau memberi info
Isinya bisa ulasan buku perab atau halaman, dengan kalimat penjelasan dari kita ya. Ga semua halaman yg dibuku tumplek dituliskan.
Ada beberapa media, yg memiliki penilaian yg ketat : 
1 buku yg diresensi menarik, bermanfaat 
2. Kesalahn pengetikan ga boleh ada. 
3. Bahasa baku.
4. Mengulas dgn menarik
Biasanya yg banyak nulis resensi kritik para editor senior, yg sdh memiliki jam terbang dalam membaca buku.
Seberapa pentingkah resensi itu? 
Penting BANGET
Promo buku bisa dari resensi
Awalnya ga ingin beli, pas baca resensi jadi kepingin beli
resensi ulasan yg menggambarkan isi buku

Wow...udah pukul 12.34 wib, it's time to take a rest. Semoga tulisan ini bermanfat...See you guys ;-)